About Cerita Fiksi
Laila menerima tanggung jawab tersebut dengan penuh cinta. Dia belajar sihir alam dan menjadi penjaga pulau yang bijak. Dia menjalani hidupnya dengan bijaksana, membantu warga pulau dan menjaga alam agar tetap seimbang.Kau meraih ransel itu dan menaruhnya di bawah kursimu. “Thank you,” kata dia seraya duduk tepat di sebelahmu. Padahal, selepas dari stasiun bus Glasgow beberapa jam sebelumnya kau sudah senang bisa menguasai dua kursi paling depan di bagian atas Megabus menuju London itu.
Dengan batu di tangan kanannya hendak melempar si maling gelagapan si maling berlari-jauh, melompati pagar setinggi gunung yang baru lahir.
Suatu ketika, Samosir diminta oleh ibunya agar mengantarkan bekal makan siang untuk ayahnya yang bekerja di ladang. Saat di pertangahan jalan, Samosir yang merasa lapar lantas memakan bekal makan siang tersebut hingga tersisa sedikit.
Dalam cerpen saya itu dikisahkan tentang terbunuhnya seorang lelaki kulit putih kolektor benda antik yang diam-diam menyimpan sebuah buku kuno dalam aksara dan bahasa tak dikenal.
Jika kamu sedang mencari contoh cerita fiksi, kamu bisa membaca kumpulan cerita fiksi yang sudah kami sediakan di bawah ini.
Alangkah terkejutnya Riska mendengar jawaban dari lelaki itu, jika Ika yang selama ini dia kenal dan menjadi sahabatnya mengontrak di rumah itu, kemudian kembali ke desanya karena menurut kabar orang tuanya sudah berhenti bekerja akibat di PHK oleh perusahaannya.
Pada zaman dahulu, di tengah hutan di sebuah pulau terpencil, hidup seorang putri cantik bernama Laila.
Kami semua bergegas keluar dan mulai berbaris. Ibu Expert datang dan memberitahu kami bahwa sekarang saatnya istirahat dan tidak perlu berbaris. Waktunya bermain!
Kau memasang earphone. “Ruby Tuesday” yang dimainkan The Rolling Stones mengalun di telinga: “‘There’s no time to lose,’ I heard her say. Catch your dreams before they slip away.” Lagu itu bercerita tentang seorang perempuan misterius yang datang dan pergi semaunya.
“Aku senang seperti ini. Getah ini tidak menyakitiku. Aku akan merasa sakit jika kau lemparkan aku ke atas duri itu,” kata Kelinci Kecil sambil matanya mengerling ke arah duri pagar.
Yang dia maksudkan adalah satu cerpen berlatar Caraquy, kota kecil di tepi laut di Filipina yang jarang disebut orang dan mungkin jarang muncul di peta.
Setelah merasa yakin serigala telah pergi, Kelinci ke luar dari lubang, lalu melompat dan masuk ke Cerpen Fiksi kebun dengan melewati bawah pagar duri.
Di hadapannya terhampar sebuah hutan yang sunyi. Ia ragu untuk melangkah masuk ke dalam kerimbunan pepohonan yang kian layu. Suara angin yang berdentum-dentum menambah ketegangan di udara. Tak ada jejak binatang atau tanda kehidupan lainnya. Ia merasakan ada seseorang » Baca lanjutan ceritanya...